Kamis, 15 Juli 2010

FILM MENUNGGU DIUFUK MAHAKAM DIAMBIL DARI KISAH NYATA

Gandeng Sutradara Paksianom, Target 1 Oktober Lounching
2010-07-09 15:40:45

TENGGARONG-Hanya bermodalkan semangat yang tinggi, anak-anak muda Kukar bakal membuat film layar lebar yang mengangkat judul “Menunggu Diufuk Mahakam”. Tak tanggung-tanggung untuk suksesnya pembuatan film ini bekerjasama dengan manajeman pembuat film inde dari Jakarta, Bochlamp, dengan sutradara Paksianom Nyong’Oen yang sudah berpengalaman dan menyutradarai sejumlah film maupun sinetron.
Judul film Menunggu Diufuk Mahakam atau M-Dum, merupakan sebuah film yang diambil dari sebuah kisah nyata, yang dicoba untuk diurakan dalam cerita dalam film tersebut.
“Cerita dalam film ini adalah sebuah cerita nyata, dan kebetulan yang mengalami nya adalah orang Tenggarong juga,” kata Paksianom Nyang Oen yang didampingi Zhuzu Chairul saat jumpa pers belum lama ini.
Dalam film tersebut diceritakan bahwa Aira sebagai pemeran utama wanita yang sudah berusia 25 tahun akan dijodohkan oleh orangtuanya, yang menurut orang tuanya tersebut sosok lelaki itu tepat untuk menjadi suami dari Aira yakni David. Aira sendiri tak mampu untuk menolak kehendak orang tuanya meskipun sebenarnya Aira tak menyukai David.
Dalam proses percintaan mereka, suatu ketika Aira bertemu dengan Aira bertemu Arga seorang Fotografer dari Jakarta, tapi karena Aira telah dijodohkan dengan David, konflik selalu terjadi.
Kekuatan cinta tak bisa dilawan, sekalipun Aira dan Arga sudah berpidah kota antara Kutai dan Jakarta, tepat dihari pernikahan Aira, Aira meminta Arga untuk datang menjemput dan membawanya pergi jauh dari kota Karena di hari pernikahan Aira, Arga tak datang. Aira yang depresi lalu terjun ke Sungai Mahakam dari Jembatan Kartanegara Tenggarong. Aira ternyata berhasil diselamatkan dan akhirnya bisa bersama dengan Arga.
Sinopsis singkat dari cirita film tersebut akan dibuat dalam durasa 60 menit. Bahkan untuk suksesnya pembuatan film manajeman Bochlamp akan melakukan audisi pemeran di 7 kota di Kaltim.”Seluruh kru dan pemain didalam film ini mencapai 200 orang., Insya Allah pada Agustus nanti sudah mulai kami kerjakan,” kata Paksi yang sukses dalam mensutradai film layar lebar Rumah Pondok Indah.
Paksi mengaku kalau modal untuk pembuatan dalam film ini tidaklah terlalu mahal, namun semangat teman-teman muda Kukar yang membuat dirinya yakin Film tersebut nantinya akan meledak dan diterima masyarakat Kaltim dan nasional pada umumnya.”Modal yang disiapkan sekitar Rp500 juta, dengan semangat teman-teman kami yakin film ini akan sukses,” terang Paksi.
Paksi sendiri mengaku, bahwa hampir 100 persen yang terlibat dalam film ini adalah orang Kaltim.“Target penjualan kami adalah 500 ribu keping DVD. Kami yakin ini bisa tercapai,” kata Paksi.
Dengan segala keterbatasan itu, Paksianom masih yakin film ini bisa menjadi film pendongkrak di Kukar, utamanya masalah pariwisata, karena orentasi dalam pembuatan fil ini ingin mengangkat nama Kukar.
“Ada budaya yang diangkat dalam fil tersebut, seperti beberapa bahasa khas Kutai yang mirip melayu.” Ujar Paksi.
Sementara untuk soundtrack film tersebut juga melibatkan band Kaltim. “Kami akan buat 6 soundtrack, rencananya ada 5 band yang direkrut dari Kaltim. ,” kata Paksi.awi